Selasa, 11 Desember 2012

DISKOMUNIKASI

BELAJAR BAHASA DAERAH di mana kita tinggal itu PENTING.

(Kisah Nyata)

Ada seorang dokter yg baru ditugaskan di suatu desa, ia berasal dari suku lain yg belum mengerti bahasa daerah itu.

Suatu hari ada seorang ibu yang sakit datang kepada dokter tersebut untuk berobat.

Si dokter bertanya kepada si pasien, "ibu sakit apa? Apa keluhan ibu?"
Pasien menjawab, "saya sakit, "pehe hapus biti bereng" (ibu menjawab dalam bahasa daerah yg artinya "sakit seluruh tubuh")

Dokter tidak mengerti, kembali bertanya, "ibu sakit apa?" pasien juga kembali menjawab "saya sakit, "pehe hapus biti bereng"! (dengan nada semakin keras)

Dokter tetap tidak mengerti, berulang kali pertanyaan yg sama dan jawaban yg sama. Akhirnya dokter berkata : "susah ngomong dengan orang di kampung ini!"

Si pasien pun menjawab, dengan hati kesal, "tidak ada yg "susah" di kampung ini dokter!" "Orang kampung ini, punya TV yg "lir-lar", punya radio yg "ngir-ngar", banyak kapal yang "maju - miar" (maksudnya TV yg gambarnya "lir-lar / bercahaya, radio yang suaranya ngir-ngar / suara keras, dan kapalnya bernama "maju - miar").

Akhirnya si pasien pulang dengan kesal dan batal berobat, sementara dokter bingung sendiri.

Hahahaaaaaa.........