Sansana dalam pengertian umum adalah Cerita Rakyat Kalimantan Tengah yang dituturkan secara lisan, kadang diceritakan secara langsung dengan ucapan biasa, ada juga dengan cara dinyanyikan dengan lagu khas Dayak Ngaju, yang disebut Ngarungut (Karungut) dan dapat di iringi dengan Kecapi (Kacapi, Kanyapi), dengan Rebab (Rabab), dengan Suling (Suling Balawung).
Sansana bukan hanya sekedar cerita, legenda, dongeng pengantar tidur, namun sansana sarat akan pesan moral, peteh penyang (pesan leluhur), pembentukan integritas sebagai seorang anak Dayak. dll.
Sansana yang paling terkenal adalah Sansana Bandar (sansana dengan menggunakan bahasa Sangiang/bahasa Suci/tertinggi Dayak Ngaju), Sansana Kayau, dan banyak sansana lainnya lagi.
Bisanya Orang tua mansana (bercerita) saat, santai di rumah, sebelum tidur malam, juga saat-saat tertentu, seperti saat membangun rumah, saat pesta ucapan syukur, dll.
Tradisi mansana (sansana) sekarang ini semakin jarang dilakukan, karena perubahan dunia teknologi dan modernisasi. Dikhawatirkan kearifan lokal dan keluhuran dari Sansana ini akan tersisihkan seiring perjalanan waktu. Dan juga karena tradisi ini hanya dilakukan dengan cara lisan (dari mulut-kemulut) secara turun temurun oleh orang tua kepada anak cucunya. Oleh karena itu, saya selaku seorang putra Dayak Ngaju merasa terbeban untuk melestarikan budaya leluhur ini, dengan menuliskannya di blog ini, walaupun disadari ada banyak kekurangan dan keterbatasannya. Mungkin sudah ratusan bahkan ribuan Sansana yang sudah terlupakan, namun paling tidak beberapa diantaranya dapat terselamatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar