Selasa, 30 Oktober 2012

Kisah Palui Nonton Studio 21


PALUI KE STUDIO 21
 
Suatu hari Palui berangkat ke kota, beliau sudah sangat lama tidak ke kota (setelah kejadian sop buntut dan ayam penyet).
Lagi pula di desa Palui belum ada listrik, tidak ada tempat hiburan

Dia ingin sekali makan di warung-warung pinggiran jalan. Sambil mengelilingi kota, Palui melihat-lihat spanduk menu makanan. Palui tersentak kaget. Wah sudah tidak benar sekarang ini, semakin kacau menu masaka
n orang kota sekarang. Dulu sop buntut, ayam penyet, sekarang malah tambah parah lagi, masa ada RW di masak? Ada lagi "Nasi Goreng Gila". Wah! Bisa tambah gila kita memakannya! Yang satu lagi "Nasi Goreng, Mie goreng, Mie kuah Iblis". Bisa-bisa jadi hantu semua yang makannya.!

Akhirnya Palui mengurungkan niatnya untuk makan di pinggir jalan. Sampailah akhirnya ia di depan sebuah gedung dengan tulisan "Studio 21". Palui pun singgah, dan melihat ternyata itu tempat hiburan nonton film. Nah! ini yang sik-asikk, ujar Palui.! Lebih baik nonton dari pada makan jadi gila atau jadi iblis. Palui segera membeli karcis masuk, dan ia pun masuk ke dalam ruangan studio 21 yang sudah dimulai, rupanya Palui sedikit terlambat, penonton sudah banyak di dalamnya. Dengan sungkan Palui mencari tempat duduk, sambil menyalami, orang-orang yang sedang duduk menonton. Palui menyalami satu per satu dari pinggir terus berputar ke ujung yang lain. Maklum kebiasaan di desa kalau ada pertemuan masyarakat adalah suatu tradisi bersalam-salaman, dan biasanya yang paling belakangan datang terpaksa menyalami semua orang tua-muda, laki-laki-perempuan, besar kecil sampai semua mendapat salaman.

Tidak alang kepalang di studio 21 yang orangnya banyak, bersalam-salaman memerlukan waktu yang panjang. Akhirnya penonton terakhir di salami oleh Palui dan akhirnya Palui bisa duduk dengan lega. Tetapi apa hendak dikata ketika Palui duduk Film pun telah selesai. Semua orang ke luar dari studio, dan Palui pun sangat marah dan kecewa, sambil berkata : "kurang ajar"! Saya di tipu!! Dan Palui mengembalikan tiket yang sisa separuh itu kepada penjaga loket. Saya tidak terima! Masakan saya baru duduk filmnya sudah habis.!! Kembalikan uang saya!!

Penjaga loket menjawab : "Maaf, Pak, itu bukan kesalahan kami, bapak sendiri terlambat datang." tiket yang sudah dibeli apa lagi yang sudah di sobek, tidak dapat dikembalikan, sekali lagi mohon maaf.!

Palui pun pulang dengan kecewa, dengan wajah lesu, mana perut lapar belum makan, nonton juga gagal.!

(bersambung ..........di PALUI NAIK BECAK )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar