PUTIR BUSU dan BAWI SANDAH (Versi I)
(Cerita Rakyat Dayak Ngaju Kalimantan Tengah)
“SANSANA BAJANG” (Sansana adalah Cerita yang dilantunkan/dinyanyikan; Bajang adalah Rusa)
Suatu hari, ketika Putir Busu (putri bungsu) berjalan-jalan di ladang, dia bertemu seekor rusa tua (datu rusa). Haiii!! Putir Busu, sapa datu rusa, sedang apa kamu?” “Saya hanya jalan-jalan saja, sahut Putir Busu.” Oh! Maukah Putir Busu mengikuti aku jalan-jalan ke tengah hutan?” datu rusa bertanya, “Saya ingin memberimu harta karun, tetapi kamu harus bisa menjawab teka-tekiku.
“Ya, datu rusa” sahut Putir Busu.
Kumudian, datu rusa membawa Putir Busu memasuki sebuah hutan, yang lebat, melewati sungai, lembah dan bukit, melewati semak belukar yang berduri, Putir Busu pun tetap mengikuti datu rusa. Sambil mereka berjalan, si datu rusa mulai menyebutkan teka-tekinya :
“Leta-letap dandau esu.....” (artinya : suara kaki rusa yang berderap apa artinya cucu?).......
“Sepatu raja dandau tatu .....” (itu Sepatu raja datu rusa) sahut Putir Busu.
Mereka terus berjalan melewati, semak berduri, sampai merobek baju Putir Busu, namun Putir Busu tetap diam mengikuti dutu rusa berjalan, yang sambil melemparkan teka-tekinya :
“Lini-lining dandau esu .....” (apa itu yang berbinar-binar cucuku?) kata datu rusa.
“Itu Kunang-kunang datu rusa...” sahut Putir Busu (dijawab dengan kiasan)
Hati sang datu rusa merasa senang karena teka-tekinya dijawab dengan kiasan yang indah.
Mereka terus berjalan, melewati sarang lebah, namun Putir Busu tetap mengikutinya tanpa rasa takut. Teka-teki pun terus dilontarkan.
“Ruyang-rayuh dandau esu….? “ (apa itu yang bergoyang-goyang cucu ku?)
“Peteng timpung dandau tatu.....” (itu simpul kain datu rusa) sahut Putir Busu.
“Kitu-kitui dandau esu….. “ (apa yang kesana-kemari)
“tapatung raja dandau tatu.” (itu patung raja datu rusa)
Semakin jauh mereka berjalan masuk hutan, Putir Busu tetap dengan setia mengikuti datu rusa.
“Renja-rejau dandau esu….?” (apa itu yang menjulang tinggi)
“Dereh garing dandau tatu...” (itu tongkat kehidupan datu rusa)
“Kitang-kitui dandau esu….. “ (apa yang menari-nari cucuku)
“ewah punggun dandau tatu......” (itu celana yang indah datu rusa)
“Meha-mehas dandau esu….. “ (apa suara yang nyaring itu)
“riwut tarung dandau tatu......” (pekikan keperkasaan dutu rusa)
“Kipak-kipak dandau esu…. “ (apa yang berkepak-kepak)
“rempang tarung dandau tatu.” (kepingan mulia datu rusa)
Senang hati datu rusa mendengar jawaban Putir Busu yang menyenangkan hati itu. Akhirnya mereka sampai di suatu tempat. Di situ terdapat “harta karun” yang banyak, ada emas, permata, gelang, cincin, belanga, gong dan lain-lain, sangat banyak. Berkatalah datu rusa kepada Putir Busu : “Silakan kamu mengambil seberapa yang kamu mampu membawa harta kekayaan ini, saya berikan kepadamu, karena engkau adalah Seorang Putri yang baik hati, dan jawaban teka-teki sangat menyenangkan hatiku.
Putir Busu pun mengambil seadanya sesuai kemampuannya untuk membawanya pulang. Dan semua yang dibwa Putir Busu cukup membuatnya menjadi orang yang kaya raya di negeri itu.
Terdengarlah kabar bahwa Putir Busu telah menjadi orang kaya. Dan kabar itu didengar oleh bawi Sandah (gadis yang bernama “Sandah). Ia datang mengunjung Putir Busu dan bertanya, apa sebabnya Putir Busu bisa berubah menjadi orang kaya, padahal dulu ia orang miskin. Maka diceritakan oleh Putir Busu asal mula ia bertemu datu rusa yang membawanya ke hutan. Numun harus sanggup melewati segala rintangan, serta menjawab teka-teki datu rusa.
Singkat cerita bawi Sandah, sangat iri dan ia pun ingin memiliki harta seperti Putir Busu. Maka ia pun pergi ke pinggir ladang dan memanggil datu rusa. “Haiii!! datu rusa, bawalah aku ke hutan supaya engkau memberikan aku kekayaan seperti Putir Busu..!” O, boleh, kata datu rusa, asalkan kamu sanggup dan bisa menjawab teka-tekiku.
Lalu datu rusa membawa bawi Sandah, masuk hutan seperti jalan yang dilalui Putir Busu, melewati sungai lembah, bukit, semak berduri dan sarang lebah. Sambi datu rusa melontarkan teka-tekinya :
“Leta-letap dandau esu….. (kata datu rusa) “Ya, kuku kakimu itu yang menginjak-injak jalan dan mengganggu langkahku saja) sahut bawi Sandah dengan ketus.
Sementara merek meneruskan perjalanan dan teka-teki kembali dilontarkan :
“Lini-lining dandau esu ....” “Ya, matamu itu datu rusa yang suka mengintip kebun dan sayur orang. Jawab bawi Sandah.
Sambil mereka berjalan melewati semak duri, bawi Sandah memaki-maki datu rusa, kenapa datu membawa saya berjalan di semak duri ini? Lihat baju saya robek oleh duri ini! Datu rusa diam tidak menjawab, malah melontarkan teka-teki lagi. Namun selalu dijawab dengan kasar dan sembrono oleh bawi Sandah.
Semakin jauh mereka berjalan akhirnya melewati sarang lebah, dan belum habis semua teka-teki datu rusa, bawi Sandah pun diserbu oleh lebah-lebah. Sehingga bawi Sandah lari menyelamatkan diri. Semua wajah dan seluruh tubuh bawi Sandah bengkak disengat lebah, hingga membuat bawi Sandah sakit keras.
Akibat dari sifat serakah, tingkah laku yang tidak sopan, kata-kata yang sembrono dan sumpah serapah, jangankan mendapat harta kekayaan, malah yang didapat adalah malapetaka.
CERITA PUTIR BUSU DAN BAWI SANDAH yang bertemu Datu Rusa dibuat orang Cerita Yang dinyanyikan dengan KARUNGUT (lagu tradisional Dayak Ngaju yang diiringi dengan alat musik kecapi dll) Karungut itu terkenal dengan Karungut “Sansana Bajang”
Pesan Moral :
1. Sifat sopan, rendah hati, sabar dan baik hati seperti sifat Putir Busu dapat menjadi teladan bagi kita.
2. Nasib orang siapa yang tahu, orang miskin bisa berubah menjadi orang kaya, karena itu jangan menghina orang miskin. Siapa tahu ia dikemudian hari ia menjadi penolong kita.
3. Tutur kata yang baik akan mengasilkan kebaikan juga. Sebaliknya tutur kata yang buruk mendatangkan malapetaka.
4. Jangan kita meniru Bawi Sandah yang serakah, iri hati, tidak sabar dan hanya bersungut-sungut, mau mencari jalan yang praktis saja. Keberhasilan diperoleh dengan kerja keras dan keuletan.
5. Sudah seharusnya kita menghormati setiap orang apa lagi dia sebagai orang tua. Menyenangkan hati sesama dengan tulus ikhlas adalah perbuatan terpuji.
SEMOGA CERITA INI BERKENAN DAN BERGUNA (Sergius Paulus Tigoi)
(Cerita Rakyat Dayak Ngaju Kalimantan Tengah)
“SANSANA BAJANG” (Sansana adalah Cerita yang dilantunkan/dinyanyikan; Bajang adalah Rusa)
Suatu hari, ketika Putir Busu (putri bungsu) berjalan-jalan di ladang, dia bertemu seekor rusa tua (datu rusa). Haiii!! Putir Busu, sapa datu rusa, sedang apa kamu?” “Saya hanya jalan-jalan saja, sahut Putir Busu.” Oh! Maukah Putir Busu mengikuti aku jalan-jalan ke tengah hutan?” datu rusa bertanya, “Saya ingin memberimu harta karun, tetapi kamu harus bisa menjawab teka-tekiku.
“Ya, datu rusa” sahut Putir Busu.
Kumudian, datu rusa membawa Putir Busu memasuki sebuah hutan, yang lebat, melewati sungai, lembah dan bukit, melewati semak belukar yang berduri, Putir Busu pun tetap mengikuti datu rusa. Sambil mereka berjalan, si datu rusa mulai menyebutkan teka-tekinya :
“Leta-letap dandau esu.....” (artinya : suara kaki rusa yang berderap apa artinya cucu?).......
“Sepatu raja dandau tatu .....” (itu Sepatu raja datu rusa) sahut Putir Busu.
Mereka terus berjalan melewati, semak berduri, sampai merobek baju Putir Busu, namun Putir Busu tetap diam mengikuti dutu rusa berjalan, yang sambil melemparkan teka-tekinya :
“Lini-lining dandau esu .....” (apa itu yang berbinar-binar cucuku?) kata datu rusa.
“Itu Kunang-kunang datu rusa...” sahut Putir Busu (dijawab dengan kiasan)
Hati sang datu rusa merasa senang karena teka-tekinya dijawab dengan kiasan yang indah.
Mereka terus berjalan, melewati sarang lebah, namun Putir Busu tetap mengikutinya tanpa rasa takut. Teka-teki pun terus dilontarkan.
“Ruyang-rayuh dandau esu….? “ (apa itu yang bergoyang-goyang cucu ku?)
“Peteng timpung dandau tatu.....” (itu simpul kain datu rusa) sahut Putir Busu.
“Kitu-kitui dandau esu….. “ (apa yang kesana-kemari)
“tapatung raja dandau tatu.” (itu patung raja datu rusa)
Semakin jauh mereka berjalan masuk hutan, Putir Busu tetap dengan setia mengikuti datu rusa.
“Renja-rejau dandau esu….?” (apa itu yang menjulang tinggi)
“Dereh garing dandau tatu...” (itu tongkat kehidupan datu rusa)
“Kitang-kitui dandau esu….. “ (apa yang menari-nari cucuku)
“ewah punggun dandau tatu......” (itu celana yang indah datu rusa)
“Meha-mehas dandau esu….. “ (apa suara yang nyaring itu)
“riwut tarung dandau tatu......” (pekikan keperkasaan dutu rusa)
“Kipak-kipak dandau esu…. “ (apa yang berkepak-kepak)
“rempang tarung dandau tatu.” (kepingan mulia datu rusa)
Senang hati datu rusa mendengar jawaban Putir Busu yang menyenangkan hati itu. Akhirnya mereka sampai di suatu tempat. Di situ terdapat “harta karun” yang banyak, ada emas, permata, gelang, cincin, belanga, gong dan lain-lain, sangat banyak. Berkatalah datu rusa kepada Putir Busu : “Silakan kamu mengambil seberapa yang kamu mampu membawa harta kekayaan ini, saya berikan kepadamu, karena engkau adalah Seorang Putri yang baik hati, dan jawaban teka-teki sangat menyenangkan hatiku.
Putir Busu pun mengambil seadanya sesuai kemampuannya untuk membawanya pulang. Dan semua yang dibwa Putir Busu cukup membuatnya menjadi orang yang kaya raya di negeri itu.
Terdengarlah kabar bahwa Putir Busu telah menjadi orang kaya. Dan kabar itu didengar oleh bawi Sandah (gadis yang bernama “Sandah). Ia datang mengunjung Putir Busu dan bertanya, apa sebabnya Putir Busu bisa berubah menjadi orang kaya, padahal dulu ia orang miskin. Maka diceritakan oleh Putir Busu asal mula ia bertemu datu rusa yang membawanya ke hutan. Numun harus sanggup melewati segala rintangan, serta menjawab teka-teki datu rusa.
Singkat cerita bawi Sandah, sangat iri dan ia pun ingin memiliki harta seperti Putir Busu. Maka ia pun pergi ke pinggir ladang dan memanggil datu rusa. “Haiii!! datu rusa, bawalah aku ke hutan supaya engkau memberikan aku kekayaan seperti Putir Busu..!” O, boleh, kata datu rusa, asalkan kamu sanggup dan bisa menjawab teka-tekiku.
Lalu datu rusa membawa bawi Sandah, masuk hutan seperti jalan yang dilalui Putir Busu, melewati sungai lembah, bukit, semak berduri dan sarang lebah. Sambi datu rusa melontarkan teka-tekinya :
“Leta-letap dandau esu….. (kata datu rusa) “Ya, kuku kakimu itu yang menginjak-injak jalan dan mengganggu langkahku saja) sahut bawi Sandah dengan ketus.
Sementara merek meneruskan perjalanan dan teka-teki kembali dilontarkan :
“Lini-lining dandau esu ....” “Ya, matamu itu datu rusa yang suka mengintip kebun dan sayur orang. Jawab bawi Sandah.
Sambil mereka berjalan melewati semak duri, bawi Sandah memaki-maki datu rusa, kenapa datu membawa saya berjalan di semak duri ini? Lihat baju saya robek oleh duri ini! Datu rusa diam tidak menjawab, malah melontarkan teka-teki lagi. Namun selalu dijawab dengan kasar dan sembrono oleh bawi Sandah.
Semakin jauh mereka berjalan akhirnya melewati sarang lebah, dan belum habis semua teka-teki datu rusa, bawi Sandah pun diserbu oleh lebah-lebah. Sehingga bawi Sandah lari menyelamatkan diri. Semua wajah dan seluruh tubuh bawi Sandah bengkak disengat lebah, hingga membuat bawi Sandah sakit keras.
Akibat dari sifat serakah, tingkah laku yang tidak sopan, kata-kata yang sembrono dan sumpah serapah, jangankan mendapat harta kekayaan, malah yang didapat adalah malapetaka.
CERITA PUTIR BUSU DAN BAWI SANDAH yang bertemu Datu Rusa dibuat orang Cerita Yang dinyanyikan dengan KARUNGUT (lagu tradisional Dayak Ngaju yang diiringi dengan alat musik kecapi dll) Karungut itu terkenal dengan Karungut “Sansana Bajang”
Pesan Moral :
1. Sifat sopan, rendah hati, sabar dan baik hati seperti sifat Putir Busu dapat menjadi teladan bagi kita.
2. Nasib orang siapa yang tahu, orang miskin bisa berubah menjadi orang kaya, karena itu jangan menghina orang miskin. Siapa tahu ia dikemudian hari ia menjadi penolong kita.
3. Tutur kata yang baik akan mengasilkan kebaikan juga. Sebaliknya tutur kata yang buruk mendatangkan malapetaka.
4. Jangan kita meniru Bawi Sandah yang serakah, iri hati, tidak sabar dan hanya bersungut-sungut, mau mencari jalan yang praktis saja. Keberhasilan diperoleh dengan kerja keras dan keuletan.
5. Sudah seharusnya kita menghormati setiap orang apa lagi dia sebagai orang tua. Menyenangkan hati sesama dengan tulus ikhlas adalah perbuatan terpuji.
SEMOGA CERITA INI BERKENAN DAN BERGUNA (Sergius Paulus Tigoi)
ceritanya bagus banget ..
BalasHapusmakasiih pa :D
Trms... semoga berguna
BalasHapus